KARAKTER INDIVIDU
DEWASA SEBELUM WAKTUNYA
Dalam lingkungan kehidupan kita
sehari-hari, kita sering di hadapkan pada berbagai jenis karakter individu, ada
yang pemarah, penyabar, bersahabat, ramah, dewasa, dan lain sebagainya. Pada
tahap kali ini saya ingin mencoba memaparkan tentang salah satu karakter dari
seorang individu yaitu, seorang individu yang bersifat terlalu dewasa atau
tidak sifat yang di perlihatkannya tidak sama dengan karakter individu yang
sebaya dengannya, karakter ini dapat kita lihat dengan ciri-ciri yang di
tunjukkan dari perilaku individu tersebut. Seperti :
1.
Individu tersebut akan berpikiran lebih
bijak dan lebih realistis di banding sebayanya.
2.
Individu tersebut akan lebih banyak
berkehidupan menyendiri, karena dia akan menganggap perilaku bermain bersama
teman-teman sebayanya adalah sebuah kesia-sian dan hanya membuang-buang waktu
saja.
3.
Pemikiran individu tersebut akan lebih
terkesan egois dan ingin selalu mendominasi pemikiran sebayanya.
4.
Kehidupan dan pola pikirnya akan
terkesan selalu menganggap serius segala persoalan dan berpikiran selalu
kedepan.
Dari beberapa
karakter yang di perlihatkan tersebut kita dapat mengambil sebuah entimen bahwa
kehidupan dengan pola pemikiran seperti itu akan membawa dampak positif dan
negatif, dampak positif yang di pertunjukkan adalah salah satunya individu
tersebut akan selalu mampu menghadapi segala persoalan yang di hadapinya dan
akan terkesan lebih mandiri dan intelizentnya akan lebih baik dari sebayanya.
Dia juga akan lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk sesuatu yang berguna
dengan pola pikirnya yang terkesan cerdas dan bijak.
Dampak negatif dari
karakter seperti ini pun tetap saja tidak dapat di minimalisir, seperti :
individu tersebut akan merasa kesepian dan cenderung mengalami flight syndrome
(melarikan diri dari masalah) ketika dia di hadapkan pada satu persoalan yang
sangat rumit dan menguji mentalnya. Karena dalam hal ini akan sangat berperan
teori intelizen sociality, yang berarti “jika kehidupan sosial berkembang maka
akan berbanding terbalik dengan intelektualnya dan jika intelektualnya lebih
berkembang maka kehidupan sosialnya akan berkurang”. Kita ambil contoh seorang
yang kutu buku dan berpikiran dewasa dia akan terkesan cerdas namun kuper
(kurang pergaulan) dan sebaliknya seorang preman, dia memiliki jaringan sosial
yang sangat luas namun kecerdasannya kurang. Kehidupan seperti ini menurut
teori intelizent sociality akan sangat sulit sekali terbentuk sebuah
equalibirium yang di gambarkan dengan sebuah pola lingkaran. Kemudian sisi
negatif lainnya bahwa dia akan kehilangan banyak waktu bermain yang merupakan
saat untuk membentuk mental dan dia akan mengalami masa kecil kurang bahagia,
sehingga in lebih berbahaya sebab keinginan untuk bermain di masa kecilnya
tidak terpenuhi dan hal ini akan di terapkan saat dia telah beranjak kejenjang
usia dewasa yang sesungguhnya, setelah teman sebayanya sudah bosan dengan
segala jenis permain, dia malah baru akan memulai sehingga merusak kehidupan
dewasanya apalgi jika telah memiliki keluarga.
Semoga bermanfaat……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar