BAIK BURUKNYA BUDAYA
COPY PASTE MAHASISWA
“Konsep budaya dan mahasiswa dalam
aspek kritis dan konstruktivistis”
Mahasiswa merupakan siswa yang
belajar di perguruan Tinggi, mereka adalah kaum intelektual yang menjadi
penopang harapan bangsa, mahasiswa digadang-gadang sebagai agent of change yang
dalam kegiatan sejatiya mereka adalah advocat of change, yang jika disebut
sebagai agent of change seharusnya kita sudah mampu menciptakan suatu solusi
bagi keterpurukan bangsa ini, kita bisa katakan bahwa mahasiswa di Indonesia
ini sudah banyak dan namun adakah tawaran solusi yang bisa merubah bangsa ini
coba ditawarkan kepada masyarakat. Oleh sebab itu kita masih belum dapat
dikatakan agent of change, namun lebih nyatanya advocat of change. Kita malah
seperti tidak banyak memberi masukan dalam kehidupan bermasyarakat, kurangnya
ide kreatif dan matinya jati diri intelektual.
Budaya
merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian,
bangunan,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Namun kita tidak akan berbicara
terlalu umum mengenai budaya, yang akan kita bahas adalah budaya copy paste,
pernah terpikir copy paste??
Ketika kita akan mengerjakan
suatu tugas atau membuat makalah, dengan mempermudahnya kita mengambil data
atau file yang ada di Internet, tindakkan ini bisa di bilang budaya, karena
telah mendekati dari definisi budaya diatas.
Secara harfiah copy paste
memiliki dampak baik dan buruk bagi mahasiswa atau pelajar, dampak baiknya :
dengan copi paste kita bisa mempermudah dalam pengerjaan tugas-tugas kita, dan
tanpa turun kelapangan langsung kita sudah bisa mendapatkan data yang
diinginkan.
Dampak buruknya : dengan
membiasakan diri seperti ini, pemikiran kita sebagai mahasiswa akan menjadi
kerdil dan tidak terlatih, karena secara psikologis otak kita sudah terbiasa
dengan hal-hal yang mudah dan ide yang sudah ada, sehingga ketika kita terjun
ke masyarakat kita tidak dapat memberikan ide-ide kreatif kita, kita mungkin
bisa menjadi pintar dengan sumber-sumber yang telah diberikan oleh internet
tersebut, namun sadarkah dunia kerja atau masyarakat tidak hanya membutuhkan
orang-orang yang pintar dalam memegang kendali nantinya, namun orang-orang yang
cerdas dan selalu kaya dengan ide kreatif lah yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Selain
itu dengan tidak membiasakan budaya copy paste kita dapat menjadikan segala
tugas yang diberikan dalam setiap mata kuliah itu sebagai pembelajaran dan
tantanga yang pasti ada kalanya benar dan salah, namun itu sesuatu yang wajar,
seperti jargon dari mahasiswa “mahasiswa boleh salah tapi tidak boleh bohong”,
prinsip ini harus kita coba untuk tanamkan dalam benak dan pemikiran kita
sebagai pembentuk konsep diri, agar kita mampu menjadi insan yang dapat
bersuara lantang dan menyampaikan aspirasi dikemudian hari.
Seharusnya sebagai seorang
mahasiswa kita telah dapat menciptakan suatu konsep yang berguna bagi
masyarakat dalam setiap pendadarannya, kita diberikan pendidikkan seharusnya
dijadikan sebagai tempat untuk menciptakan sustu ide-ide yang segar bukan
sebagai sarana untuk menciptakan kritik, karena sudah terlalu banyak yang
memberikan kritik tanpa memberi solusi yang baik, agar kita bisa menjadi gent
of change seperti yang diharapkan oleh masyarakat sebagai pengeras suara rakyat
dan penyampai kebijakkan pemerintah. Mahasiwsti yang memiliki visi dan misi tidak
akan melakukan copy paste namun akan mencoba untuk mencari jalan keluar dari
setiap masalah yang ada dengan analisisnya dan sistem pemikiran yang baru
sehingga ilmu pengetahuan yang ada atau yang di dapatkan dari bangku
perkuliahannya akan berkembang denagn konsep-konsep yang lebih segar, biarkan
terjadi perbedaan pendapat selama hali itu merupakan sesuatu yang positif,
biarkan menjadi suatu pemikiran yang konstruktivistis atau bahkan kritis agar
kita dapat merasakan bahwa kebenaran it bukan hal tunggal dan bukan sesuatu
yang general.
Sistem pendidikkan di perguruan
tinggi bukan untuk menjadikan mahasiswa menjadi pintar namun untuk menjadikan
mahasiswa itu memiliki kemampuan pengembangan wawasan dan menciptakan
kritikkan-kritikkan terhadap teori-teori yang telah ada agar menjadi sesuatu
yang praktis dengan masyarakat. Saya teringat dengan perkataan sorang ahli
filsuf yaitu socrates beliau mengatakan
bahwa “ satu pertanyaan akan menimbulkan seribu jawaban”.
Kembali
ke copy paste sebagai budaya, hal ini karena perilaku tersebut telah dilakukan
oleh banyak kalangan mahasiswa, termasuk saya sendiri, dari hal ini seharusnya
kita bisa untuk mencegah menjadikan copy paste sebagai budaya, jadikan sistem
pendidikan ini sebagai lembaga pembinaan untuk individu agar terbentuk
individu-individu yang kreatif dan mendekat pada madani.
di harapkan kritikan dan sarannyaa agan-agan semua...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar